Selasa, 01 Desember 2015

PIUTANG WESEL DAN PROMISE

Surat Promise ( Promissory Note ) adalah suatu janji tertulis perintah dari pihak debitur kepada pihak kreditur. untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu saat tertentu dimasa yang akan datang. Surat promise juga dapat dipakai.

Wesel adalah surat janji tertulis ( instrumen kredit formal ) yang menyatakan bahwa debitur akan membayar sejumlah tertentu, tanpa syarat, di waktu yang akan datang. Wesel sering digunakan perusahaan dalam transaksi penjualan atau penyerahan jasa secara kredit untuk jangka waktu yang cukup lama.
Dari jangka waktunya, wesel dibedakan menjadi :
Wesel jangka panjang  &  Wesel jangka pendek

Piutang wesel diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu ;
a.      Piutang wesel yang tingkat bungannya ditunjukkan
Jadi nilai tunai wesel saat dikeluarkan sama dengan nominalnya, maka piutang wesel dicatat sebesar nominal.

b.      Piutang wesel yang tingkat bunganya tidsk ditunjukkan
piutang wesel yang tidak disertai bunga yaitu wesel yang tidak mencantumkan tingkat bunga secara spesifik. Nilai tunai wesel tanpa bunga kurang dari nominal wesel. Nominal wesel termasuk di dalamnya bunga tertentu, namun tidak dicantumkan secara spesifik.





Kamis, 26 November 2015

Makalah Model Data Relasional

MAKALAH
Model Data Relasional




Disusun Oleh :
NAMA       : Diah Putri Sani
NPM           : 42214960
KELAS       : 2DA02

Universitas Gunadarma

PTA 2015 / 2016


KATA PENGANTAR

 Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur penulis hatur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat-nya sehingga ini dapat terwujud. Untuk itu penulis sampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberi.

Harapan penulis, makalah ini dapat memberi tuntunan konseptual yang praktis bagi mereka, baik praktisi maupun mahasiswa dalam memahami basis data. Penulis menyadari, isi maupun cara penyampaian makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para membaca sehingga penulis bisa mengembangangkan buku ini menjadi lebih baik.
                                                                                        

Bekasi, November 2015


Diah Putri Sani

PENGERTIAN MODEL DATA RASIONAL DAN CONTOH TABEL

Model Relasional merupakan model data yang paling banyak digunakan saat ini. Hal ini disebabkan oleh bentuknya yang sederhana dibandingkan dengan model jaringan/network atau model hirarki. Bentuk yang sederhana ini membuat pekerjaan seorang programmer menjadi lebih mudah, yaitu dalam melakukan berbagai operasi data (query, insert, update, delete, dan lainnya).

Model Data Relasional adalah model basis data yang menggunakan tabel dua dimensi,  yang terdiri dari baris dan kolom untuk menggambarkan sebuah berkas data.

Terdapat beberapa cara untuk menangani atau memodelkan data diantaranya adalah :
1. Model Relational 
Dimana data serta hubungan antar data direpresentasikan oleh sejumlah tabel dan masing-masing tabel terdiri dari beberapa kolom yang namanya unique. Model ini berdasarkan notasi teori himpunan (set theory), yaitu relation.
  
2. Model Jaringan 
Model dimana data dan hubungan antar data direpresentasikan dengan record dan links. Perbedaannya terletak pada susunan record dan linknya yaitu network model menyusun record-record dalam bentuk graph dan menyatakan hubungan cardinalitas 1:1, 1:M dan N:M 

3. Model Hirarki
Dimana data serta hubungan antar data direpresentasikan dengan record dan link (pointer), dimana record-record tersebut disusun dalam bentuk tree (pohon), dan masing-masing node pada tree tersebut merupakan record/grup data elemen dan memiliki hubungan cardinalitas 1:1 dan 1:M

 Diantara tiga model tersebut model Relasional adalah yang paling sering dipakai. Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna, serta merupakan model yang paling populer saat ini. Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua ( yang disebut relasi atau tabel ), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut.Basisdata relational adalah sekumpulan tabel-tabel yang memiliki hubungan relasi secara matematika dan logika. Hubungan relasi antar tabel pada umumnya berupa query, yakni tata aturan relasi yang sudah disusun berdasarkan desain dan teknik basis data tertentu yang digunakan. Query menjelaskan hubungan antar tabel secara matematika dan logika. Query terdiri dari operasi-operasi matematika dan logika yang diterapkan pada sekumpulan tabel.


Kelebihan Model Relasional
Model Relasional merupakan model data yang paling banyak digunakan saat ini. Hal ini disebabkan oleh bentuknya yang sederhana dibandingkan dengan model jaringan/network atau model hirarki. Bentuk yang sederhana ini membuat pekerjaan seorang programmer menjadi lebih mudah, yaitu dalam melakukan berbagai operasi data (query, insert, update, delete, dan lainnya).

Istilah-Istilah dalam Model Relasional
Relasi
berdasarkan definisi matematika, adalah sebuah himpunan bagian dari perkalian kartesian dari sekumpulan domain. Dalam model relasional, relasi dapat direpresentasikan dengan tabel.

Atribut
adalah kepala/header dari setiap kolom yang ada dalam tabel relasi. Berdasarkan contoh tabel MHS sebelumnya, atribut yang ada adalah NPM, Nama, dan Alamat.

Tupel
adalah sebuah baris dalam tabel relasi. Berdasarkan contoh tabel MKUL sebelumnya, salah satu tupelnya adalah (KU122, Pancasila, 2).

Domain
adalah sekumpulan nilai yang valid untuk setiap atribut yang ada dalam tabel relasi. Berdasarkan contoh tabel NILAI sebelumnya, domain dari atribut FINAL adalah angka 0 sampai 100.

Derajat
adalah jumlah atribut yang ada dalam tabel relasi. Berdasarkan contoh tabel MHS sebelumnya, derajat dari relasinya adalah 3.

Kardinalitas
adalah jumlah tupel yang ada dalam tabel relasi. Berdasarkan contoh tabel MKUL sebelumnya, kardinalitas dari relasinya adalah 3.

Relational Keys
Super Key
adalah sebuah atau sekumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuah tupel dalam tabel relasi. Berdasarkan contoh tabel MHS sebelumnya, super key yang mungkin adalah (NPM), (NPM, Nama), (NPM, Alamat), (Nama, Alamat), dan (NPM, Nama, Alamat).

Candidate Key
adalah super key yang himpunan bagian yang sebenarnya tidak ada yang menjadi super key juga. Berdasarkan contoh super key sebelumnya, candidate key yang mungkin adalah (NPM) dan (Nama, Alamat). Atribut Nama dan Alamat dapat dijadikan candidate key jika kombinasi keduanya bisa menjadi pengidentifikasi yang unik untuk sebuah tabel relasi.   

Primary Key
adalah candidate key yang dipilih sebagai pengidentifikasi unik untuk sebuah tabel relasi. Berdasarkan contoh candidate key sebelumnya, primary key yang dipilih adalah (NPM), karena nilai NPM sangat unik dan tidak ada 2 mahasiswa yang memiliki NPM yang sama.

Alternate Key
adalah candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key. Berdasarkan contoh candidate key sebelumnya, alternate key adalah (Nama, Alamat).

 Relational Integrity Rules
NULL
adalah nilai sebuah atribut yang tidak diketahui atau tidak ada pada sebuah tupel dalam tabel relasi. Misalnya pada contoh tabel MHS sebelumnya, seorang mahasiswa tidak diketahui alamatnya sehingga pada tupel yang mengidentifikasi mahasiswa tersebut nilai dari atribut alamat diisi dengan NULL.

Entity Integrity
adalah sebuah peraturan integritas yang menyatakan bahwa setiap tabel relasi harus mempunyai sebuah primary key, dan atribut/sekumpulan atribut yang dipilih sebagai primary key harus mempunyai nilai dan nilai tersebut harus unik dan tidak NULL.

Referential Integrity
adalah sebuah peraturan integritas yang menyatakan bahwa setiap atribut sebuah tabel relasi yang menunjuk ke tabel relasi lainnya harus merupakan hubungan yang valid. Berdasarkan contoh tabel MKUL dan NILAI sebelumnya, nilai atribut KDMK pada tabel NILAI harus merupakan data yang ada dan valid pada tabel MKUL yang ditunjuknya.

Referensi :
– Database System Concepts Silberschatz-Korth-Sudarshan, McGraw Hill, Fourth 
Edition, 2002.
https://busmaniar29.wordpress.com/2013/01/06/model-data-relasional/

Rabu, 25 November 2015

PIUTANG

Piutang merupakan tagihan atau berupa harta yang dimiliki perusahaan dan masih berada di pihak lain karena terjadinya pinjaman.

Jenis-jenis piutang :
1. Piutang usaha 
Penjualan yang dilakukan secara kredit oleh perusahaan kepada pihak lain.

2. Wesel tagih atau piutang wesel 
Surat yang di berikan debitur kepada kreditur.
Debitur ialah pihak yang menerima pinjaman atau orang yang berhutang sedangkan kreditur ialah orang yang memberi pinjaman kepada debitur.

3. Piutang lain-lain 
Tagihan yang belum diberikan oleh pihak debitur selain transaksi penjualan maupun wesel tagih.

Anggaran piutang merupakan suatu rencana yang merencanakan secara terperinci tentang jumlah piutang yang akan diperoleh perusahaan beserta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu selama periode di masa yang akan datang.

Manfaat adanya anggaran piutang ini diantaranya :
1. Upaya untuk meningkatkan omxet penjualan sebagai suatu keuntungan bagi perusahaan dapat ditingkatkan.
2. Pada jenis usaha tertentu dapat menciptakan suatu keuntungan yang dapat dikendalikan dan di rencanakan agar dapat menciptakan keuntungan tambahan tertentu bagi perusahaan.
3. Dapat mempererat tali kerjasama antara perusahaan dengan yang lain, sehingga  dapat terjadi hubungan timbal balik yang selaras.

Senin, 09 November 2015

Pengawasan Kas 2

Kas merupakan salah satu bentuk aktiva lancar baik berupa uang kertas maupun uang logam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
sedangkan pengawasan ialah suatu bentuk kegiatan untuk mengevaluasi beberapa kegiatan yang pernah perusahaan kita lakukan.

Tujuan adanya pengawasan dan pengendalian kas adalah agar data yang disampaikan oleh perusahaan bersifat dapat diuji kebenarannya melalui suatu bentuk pelaporan dan tidak adanya korupsi yang terjadi di dalam perusahaan.


Apa yang dimaksud Rekonsiliasi bank?
Rekonsiliasi bank adalah suatu bentuk pengawasan kas dengan cara membandingkan data keuangan perusahaan dengan data menurut saldo Bank. Jadi, dengan adanya suatu Rekonsiliasi bank, kita dapat mengetahui kesalahan maupun apa saja yang belum di catat dalam perusahaan maupun Bank.

Pos-pos yang ada di dalam rekonsiliasi bank  :

1. Setoran dalam Perjalanan (Deposite in transit)
adalah suatu setoran yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan, namun Bank belum mencatat setoran tersebut di bulan berikutnya sehingga menambah saldo kas bank.

2. Cek yang masih beredar (Outstanding Check)
adalah  suatu cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan, namun pihak bank belum mencairkan uang tersebut sehingga mengurangi saldo kas bank.

3. Pelunasan piutang dagang
adalah apabila pihak yang meminjam uang perusahaan sudah melunasi hutangnya kepada perusahaan melalui bank, namun perusahaan tersebut belum mendapatkan uang tersebut sehingga biasanya menambahkan saldo kas perusahaan.

4. Biaya bank
adalah biaya yang harus dibayar oleh perusahaan. namun, perusahaan terkadang lupa untuk membayarnya sehingga pada pencatatan Rekonsiliasi bank, perusahaan harus mengurtangi saldo kas perusahaan.

5. Cek Kosong
adalah cek yang sudah dikeluarkan dengan sejumlah uang yang tercantum di dalamnya, namun tidak adanya nama penerima sehingga mengurangi ssaldo kas perusahaan.


Contoh soal :

Dengan menggunakan informasi di bawah ini, buatlah rekonsiliasi bank per 31 desember 2015 untuk PT IASMM :
a. Saldo kas per 31 Desember 2015 menurut laporan bank adalah sebesar Rp66.611.190
b. Saldo kas per 31 Desember 2015 menurut catatan perusahaan adalah sebesar Rp56.679.510
c. Biaya bank untuk bulan Desember sebesar Rp39.000 belum dicatat oleh perusahaan
d. cek-cek yang masih beredar sampai dengan tanggal 31 desember 2015 adalah sebesar Rp6.357.060
e.  Pelunasan piutang dagang dari seorang langganan melalui bank pada tanggal 28 Desember 2015 belum dicatat perusahaan, jumlah pelunasan tersebut adalah sebesar Rp15.613.620
f. Setoran tanggal 30 desember 2015 sebesar Rp12.000.000 belum tercantum dalam laporan bank.

PT IASMM
REKONSILIASI BANK
PER 31 DESEMBER 2015

Saldo menurut bank                                                                   Rp66.611.190
ditambah :
Setoran perjalanan                                                                     Rp12.000.000 +
Jumlah                                                                                       Rp78.611.190

Dikurangi :                                                                   
Cek yang masih beredar                                                            Rp6.357.060 -

Saldo yang benar                                                                       Rp72.254.130


Saldo Menurut Perusahaan                                                      Rp56.679.510
ditambah : 
Pelunasan Piutang Dagang                                                       Rp15.613.620 +
Jumlah                                                                                       Rp72.293.130 

Dikurangi :                                                                    
Biaya bank                                                                                 Rp39.000  -


Saldo yang benar                                                                       Rp72.254.130

Rabu, 04 November 2015

PENGAWASAN TERHADAP KAS

Pengawasan berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, Maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana-rencana.

Ada tiga tipe dasar pengawasan, yaitu:
1.      Pengawasan Pendahuluan (Feedforward Control).
Pengawasan ini dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan. Jadi, pendekatan pengawasan ini lebih aktif dan agresif, dengan mendeteksi masalah-masalah dan mengambil tindakan yang diperlukan sebelum suatu masalah terjadi.
2.      Concurrent Control.
Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan, Tipe pengawasan ini merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui terlebih dahulu atau sebelum kegiatan-kegiatan bisa dilanjutkan
3.      Pengawasan Umpan Balik (FeedBack Control).
Pengawasan ini dilakukan untuk mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab penyimpangan dari rencana atau standar yang ditentukan, dan penemuan-penemuan diterapkan untuk kegiatan serupa dimasa yang akan datang. Pengawasan ini bersifat Historis, pengukuran dilakukan setelah kegiatan terjadi.
           B. Kas
            Kas (cash) merupakan salah satu unsur terpenting dalam laporan keuangan, karena keterlibatannya hampir dalam setiap transaksi perusahaan. Hal ini dikarenakan bahwa hampir semua/setiap transaksi bermula dan bermuara dengan kas, serta mengingat perannya sebagai alat tukar dan juga sebagai dasar pengukuran bagi unsur-unsur lainnya

  2.1            Fungsi Pengawasan Kas
Fungsi pengawasan kas secara umum antara lain ialah untuk menjamin terselenggaranya pencatatan kas yang akurat, tersimpannya kas dengan aman dan adanya pengeluaran kas yang dilakukan dan disyahkan oleh personil dan yang berwenang dan dengan jumlah yang benar.
Ciri-ciri dasar dari sebuah pengawasan kas adalah sebagai berikut :
a.       Secara khusus menetapkan tanggung jawab pengelolaan penerimaan kas.
b.      Pemisahaan pengelolaan dan pencatatan penerimaan kas.
c.       Mendepositokan seluruh kas yang diterima setiap hari.
d.      Sistem voucher untuk mengendalikan pembayaran kas.

Pemeriksaan intern dalam interval waktu yang tak terduga.  Pada dasarnya tujuan pengawasan kas adalah :
1.      Diperolehnya data atau informasi mengenai kas yang sebenarnya.
2.      Untuk mencek kecermatan antara dana dari catalan menurut pembukuan dengan saldo kas yang sebenarnya.
3.      Untuk mencek pelaksanaan kegiatan/aktivitas mengenai kas sehingga apabila terjadi penyimpangan dari sistem yang diterapkan dapat diambil tindakan koreksi.

Jumat, 30 Oktober 2015

Review Buku

Saya memilih buku ini karna saya sedang mengerjakan makalah dan saya senang. kebutulan ada tugas suruh review buku, yaudalah ya saya pake buku yang saya suka. saya tidak akan me-review semua. saya akan me-Riview tentang piutang saja.

Apa saja jenis piutang?

Piutang dagang (account receivable) merupakan klaim yang muncul dari penjualan barang dagang ataujasa dan tidak didukung oleh surat tertulis. Piutang dagang hendaknya dibedakan dari akural, wesel tagih, dan aktiva-aktiva lainnya. Karena piutang dagang hanya berkaitan dengan penjualan barang dagang atau pendapatan jasa, yang merupakan urat nadi perusahaan.

Piutang wesel (notes receivable) lebih formal daripada piutang dagang. Dalam perjanjian piutang wesel, debitor berjanji secara tertulis untuk membayar kepada kreditor dana sejumlah tertentu dimasa akan datang, pada tanggal jatuh temponya. Dokumen tertulis yang disebut promes ini berfungsi sebagai bukti piutang.

Pengakuan Piutang Dagang
Pengakuan pendapatan dari penjualan kredit berlandaskan pada kriteria pengakuan pendapatan. Yakni, pendapatan diakui manakala terjadi realisasi ( yaitu sumber daya bukan kas ditukar dengan kas atau hak atas kas) dan pendapatan diperoleh (yakni proses perolehan sudah selesai). Jumlah rupiah dari penjualan kredit dicatat sebagai pendapatan dan piutang dagang.
 PENCATATAN PIUTANG RAGU-RAGU
Perusahaan biasanya mempunyai beberapa pelanggan yang tidak sanggup membayar atau tidak akan melunasi utang mereka. Rekening pelanggan seperti itu umumnya disebut piutang tidak tertagih, atau piutang ragu-ragu, dan merupakan suatu kerugian atau beban penjualan secara kredit. Dalam akuntansi, kerugian penjualan kredit akan didebit ke beban piutang ragu-raguatau beban tak tertagih. Kerugian seperti ini dianggap lazim dan merupakan risiko memutar roda bisnis secara kredit.
Mengapa perusahaan menjual secara kredit jikalau mereka memprediksi bahwa sejumlah piutang dagangnya tidak akan dilunasi oleh pelanggannya? Terdapat beberapa alasan perusahaan melakukan penjualan secara kredit. Yaitu :
1. Karena perusahaan berharap dapat menjual lebih banyak ketimbang jika hanya menjual secara tunai saja. Dengan menjual secara kredit, perusahaan dapat menggelembungkan pendapatan mereka.
2. Kadangkala lebih menyenangkan untuk menjual secara kredit ketimbang tunai.
3. Manajemen menyakini bahwa pemberian kredit akan mendorong pembeli untuk membeli sebuah barang yang kemungkinan tidak akan dibelinya jikalau barang tadi dijual secara tunai.
Dari sudut akuntansi, ketidakterelakkan munculnya piutang ragu-ragu akan menggerogoti kas yang diharapkan dapat ditagih dari piutang dagang. Dengan demikian, piutang ragu-ragu akan menguranggi nilai piutang dagang yang akan dicantumkan pada neraca. Kerugian piutang seharusnya tidak dicatat karena kriteria pengakuan pendapatan (yakni, adanya kepastian penagihan kas) tidak dapat dipenuhi untuk penjualan tersebut. Akibatnya, piutang dagang maupun laba bersih akan dinilai terlalu tinggi jikalau piutang ragu-ragu tadi diabaikan (tidak diperhitungkan dalam penilaian piutang dagang).
Beban piutang ragu-ragu mempunyai implikasi laporan laba rugi dan neraca bagi perusahaan. Pada laporan laba rugi, jumlah beban piutang ragu-ragu yang memadai mesti dikaitkan dengan pendapatan penjualan yang dihasilkannya. Beban piutang ragu-ragu merupakan beban pada periode berjalan karena adanya piutang dagang yang pada akhirnya tidak tertagih. Pencatatan biaya piutang yang tidak tertagih sebagai beban piutang ragu-ragu konsisten dengan perlakuan biaya lainnya yang berkaitan dengan penjualan yang juga diperlakukan sebagai beban. Beban piutang ragu-ragu mestilah diukur, dicatat, dan dilaporkan. Terdapat dua metode untuk mengukur piutang ragu-ragu : metode cadangan dan metode penghapusan langsung.




2.1 Metode Cadangan
Metode cadangan mensyaratkan pengakuan beban piutang ragu-ragu dalam periode di mana terjadi penjualan, bukan dalam periode dimana terjadipenghapusan sesungguhnya. Metode cadangan ini mencatat kergugian piutang dagang berdasarkan estimasi. Estimasi ini biasanya dicatat melalui ayat jurnal penyesuaian pada akhir tahun.
Metode cadangan mempunyai dua keunggula. Yaitu :
1. metode ini konsisten dengan prinsip pengaitan karena beban piutang ragu-ragu dibebankan ke periode yang sama dimana pendapatan diakui.
2. piutang dagang dan neraca akan mencermikan jumlah yang sesungguhnya diharapkan akan ditagih karena estimasi piutang ragu-ragu diperlihatkan sebagai suatu pengurangan dari piutang dagang.

2.2 Pencatatan Piutang Ragu-ragu
Diasumsikan sebagai berikut :
31 Desember 2003 PT. Anjungan Nebula melakukan penjualan kredit selama tahun 2003 sebesar Rp. 260.000.000 dan pengalaman penagihan masa lalu menetapkan taksiran beban piutang ragu-ragu sejumlah Rp. 4.800.000. jurnal penyesuaian pada akhir tahun untuk mencatat taksiran piutang yang tertagih yang dibuat oleh PT. Anjungan Nebula adalah sebagai berikut :
31 Des             Beba Piutang ragu-ragu                      Rp. 4.800.000
                                    Cadangan Piutang ragu-ragu              Rp. 480.000
(Untuk mencatat taksiran piutang ragu-ragu berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu)
Saldo-saldo rekening pada 31 Desember 2003 akan tampak sebagai berikut :
Piutang Dagang                                                          Penjualan
01/12 260.000.000                                                                                          01/12 260.000.000
Saldo 260.000.000                                                                                          Saldo 260.000.000

Beban Piutang Ragu-ragu                                           Cadangan Piutang Ragu-ragu
31/12 4.800.000                                                                                              31/12 4.800.000


Laporan keuangan per 31 Desember 2003 akan muncul seperti ini :
LAPORAN LABA RUGI :                                                                         2003
Pendapatan:
            Pendapatan penjualan                                                                         Rp. 260.000.000
Beban:
            Beban piutang ragu-ragu                                                                     Rp. 4.800.000
NERACA :                                                                                        31 DESEMBER 2003
Aktiva Lancar :
            Piutang Dagang                                                                                  Rp.260.000.000
            Kurang: Cadangan piutang ragu-ragu                                                 Rp. 4.800.000
            Piutang dagang bersih                                                                         Rp. 255.200.000

2.3 Pencatatan Penghapusan Piutang Ragu-Ragu
Penghapusbukuan piutang dagang adalah mengurangi saldo piutang dagang pelanggan menjadi nol. Ayat jurnal untuk melakukan hal ini terdiri atas pengkreditan rekening piutang dagang dan pendebitan rekening cadangan piutang ragu-ragu.
Contoh : pada 16 Februari 2004 PT. Anjungan Nebula menghapusbukuan piutang dagang ini adalah sebagai berikut
16 Feb             Cadangan piutang ragu-ragu               Rp. 1.200.000
                                    Piutang dagang                                   Rp. 1.200.000
(Untuk mencatat penghapusbukuan piutang dagang CV. Melawai)
Penghapusan langsung hanya mempengaruhi rekening-rekening neraca. Penghapusan rekening mengurangi piutang dagang dan cadangan piutang ragu-ragu. Nilai yang dapat direalisasikan pada neraca akan tetap sama, seperti yang didapaparkan dibawah ini :
                                                            Sebelum Penghapusan            Setelah Penghapusan
Piutang Dagang                                  Rp. 260.000.000                     Rp. 258.800.000
Cadangan Piutang Ragu-ragu             (4.800.000)                              (3.600.000)
Nilai Realisasi tunai                            Rp.255.200.000                      Rp. 255.200.000        

2.4 Pemulihan Piutang Ragu-Ragu
Contoh : Pada 4 Mei 2004 CV. Melawai melunasi utangnya Rp. 1.200.000 kepada PT. Anjungan Nebula pada 16 februari 2004.
Entri pertama yang dibuat oleh PT. Anjungan Nebula adalah sebagai berikut
04 Mei             Piutang Dagang                                              Rp. 1.200.000
                                    Cadangan piutang ragu-ragu                           Rp. 1.200.000
(Untuk mencatat pemulihan piutang dagang CV. Melawai)

-Entri kedua yang dibuat oleh PT. Anjungan Nebula adalah sebagai berikut :
04 Mei             Kas                                          Rp. 1.200.000
                                    Piutang Dagang                      Rp. 1.200.000
(Untuk mencatat pelunasan piutang dagang oleh CV. Melawai)

Contoh :
Pada 12 mei 2003. PT. Anjungan nebula menjual barang dagangannya secara kredit kepada CV. Wahana senilai Rp. 120.000.000 dengan termin 4/10, n/30. Pada 16 mei 2003 PT. Anjungan Nebula mengembalikan barang dagangan seniali Rp. 22.000.0000kepada PT. Anjungan Nebula. Pada 20 mei 2003 PT. Anjungan Nebula menerima  pembayaran dari CV. Wahana untuk pembelian barang dagangan sebelumnya.
Jawab :
12 Mei             Piutang Dagang (CV . Wahana)         Rp. 120.000.000
                                    Penjualan                                             Rp. 120.000.000
(Untuk mencatat penjualan barang dagangan secara kredit)
16 Mei             Retur Penjualan                                   Rp. 22.000.000
                                    Piutang Dagang (CV. Wahana)          Rp. 22.000.000
(Untuk mencatat barang dagangan yang dikembalikan oleh CV. Wahana)


20 Mei             Kas                                                      Rp. 94.080.000
                        Pot. Penjualan                                     Rp. 3.920.000
(4% x 98.000.000)
                        Piutang Dagang (CV. Wahana)                      Rp. 98.000.000
(120.000.000 – 22.000.000)
(Untuk mencatat pelunasan piutang dagang oleh CV. Wahana)

Piutang Wesel
Surat promes adalah suatu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu saat tertentu di masa yang akan datang. Surat promes dapat pula dipakai :
1. Pada saat individu dan perusahaan meminjam dana.
2. Pada saat jumlah transaksi dan periode kredit melewati batas normal.
3. Dalam penyelesaian piutang dagang.
Oleh karena itu, piutang wesel diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Di lain pihak, pembuat suatu proses menganggapnya sebagai utang wesel dalam bagian kewajiban jangka pendek pada neracanya. Piutang wesel memberikan kepada pemegang suatu klaim legal yang lebih kuat atas aset-aset pihak berutang ketimbang piutang dagang. Sebagaimana halnya piutang dagang, piutang wesel dapat dengan cepat dijual kepada pihak lainnya.

3.2 Penentuan Jatuh Tempo Piutang Wesel
Tanggal jatuh tempo adalah tanggal untuk pembayaran promes. Sebagai umpama promes 4 bulan yang bertanggal 1 januari akan jatuh tempo pada 1 Mei. Apabila tanggal jatuh tempo dinyatakan dalam hari, maka perlu dihitung jumlah hari ini, tanggal promes diterbitkan tidaklah dimasukan dalam perhitungan, sedangkan jatuh tanggal jatuh temponya dimasukkam.
Contoh :
Promes 60 hari betanggal 17 juli akan jatuh tempo pada 15 september, yang dihitung sebagai berikut:
Termin Promes                                    60 hari
Juli(31-17)                   14
Agustus                       31                    45
Tanggal Jatuh Tempo                          15 September






3.3 Penentuan Jangka Waktu Piutang Wesel
Jangka waktu promes adalah lamanya waktu antara pnerbitan surat promes dan tanggal jatuh temponya.
Contoh :
Sebuah promes yang diterbitkan pada tanggal 10 Mei akan jatuh tempo pada tanggal 10 Agustus. Jangka waktu promes tersebut adalah 90 hari, yang ditentukan dengan cara demikian :
Jumlah hari yang tersisa pada bulan mei(31-10)                     21
Jumlah hari untuk bulan juni                                                   30
Jumlah hari untuk bulan juli                                                    31
Jumlah hari untuk bulan agustus                                             10
            Jumlah keseluruhan                                                     92 hari

3.4 Pencatatan Penerimaan Piutang Wesel
Kadangkala sebuah perusahaan menerima promes (piutang wesel) tatkala menjual barang dagangan berharga tinggi; namun yang sering terjadi adalah bahwa promes diterima sebagai pengkonversian piutang dagang yang sudah jatuh tempo. Manakala seorang pelanggan tidak melunasi utang dagangnya yang sudah jatuh tempo, perusahaan (kreditor) dapat mendesak pelanggan (debitor) tersebut untuk menyerahkan promes sebagai pengganti piutang dagangnya.
Contoh :
Pada 1 november 2004 CV. Alan Raya membeli bahan-bahan kimia seharga Rp. 200.000 dari PT. Dunia Kimia. CV. Alan Raya menyerahkan promes bernilai nominal Rp. 200.000, 90 hari, dan berbungga 20% per tahun kepada PT. Dunia Kimia. PT.Dunia Kimia akan mencatat transaksi pembelian ini dengan entri sebagai berikut
01 Nov                        Piutang Wesel (CV. Alan Raya)         200.000
                                    Penjualan                                             200.000
(Untuk mencatat penjualan dan piutang wesel)
Pada saat sebuah perusahaan menerims promes dalam transaksinya selain dari prnjualan barang-barang, maka transaksi biayanya untuk mengkonversikan piutang dagangnya sebelum menjadi piutang wesel. Anggaplah CV. Alan Raya menyerahkan promes diatas untuk melunasi piutang dagangnya yang akan jatuh tempo.
01 Nov            Piutang Wesel(CV. Alan Raya)          200.000
                                    Penjualan                                             200.000
(Untuk mencatat pemberian piutang wesel untuk melunasi piutang dagang)

3.5 Penghitungan Bunga Piutang Wesel
Piutang wesel biasanya menetapkan bunga yang harus dibayar selama periode antara tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo. Piutang wesel yang jangka waktunya melebihi satu tahun umumnya menentukan bunga yang harus dibayar setiap 4 bulan, setengah tahun, atau interval waktu lainnya.
Rumus untuk menghitung bunga dari piutang wesel berbunga adalah :
NILAI NOMINAL PROMES X TARIF BUNGA TAHUNAN X WAKTU = BUNGA

3.6 Penentuan Nilai Jatuh Tempo dan Pencatatan Pendapatan Bunga Piutang Wesel
Nilai jatuh tempo adalah jumlah hasil dari sebuah promes pada tanggal jatuh tempo. Besarnya nilai jatuh tempo adalah nilai nominal ditambah bunga.
Contoh :
Nilai jatuh tempo piutang wesel dengan jangka waktu 90 hari, bunga 10% dan bernilai nominal Rp. 100.000 yang akan jatuh tempo pada 1 Agustus akan dihitung sebagai berikut:
Nilai jatuh tempo        = nilai nominal + bunga
                                    = 100.000 + (100.000 X 10/100 X 90/365)
                                    = 100.000 + 2.465
                                    = Rp. 102.465
Ayat jurnal untuk mencatat pendapatan bunga pada saat pelunasan piutang wesel terebut adalah :
1 Agustus        Kas                                          102.465
                                    Piutang Wesel                         100.000
                                    Pendapatan Bunga                  2.465
(Untuk mencatat penerimaan pembayaran piutang wesel)

3.7 Penghimpunan Bunga Piutang Wesel Sebelum Penerimaan Pembayaran
Jika pihak terbayar mengakhiri periode akuntansinya selama termin piutang wesel, maka terbayar harus menghimpun pendapatan bunga pada saat akhir periode akuntansi setara dengan jumlah termin piutang wesel yang telah berlalu hingga saat akhir tersebut.

3.8 Pendiskontoan Piutang Wesel
Karena piutang wesel merupakan janji kontraktual untuk membayar uang pada masa yang akan datang. Piutang wesel dapat dinegosiasikan. Ahli-ahli perusahaan menadatangani lembaga keuangan dan menukarkan surat promes tersebut dengan kas. Tindakan perusahaan ini disebut pendiskontoan.
Rumus untuk menghitung diskonto adalah :
DISKONTO = NILAI JATUH TEMPO X TARIF DISKONTO X JANGKA WAKTU DISKONTO


 DAFTAR PUSTAKA
Simamora, Henry. 2002. Akuntansi Bisnis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.



TUGAS 4

Biaya modal adalah sebuah konsep dinamis yang dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor ekonomi dan perusahaan. Struktur dasar dari biaya modal...