BAB 1
PENDAHULUAN
Menurut Luca
Pacioli (1445 - 1517) akuntansi di definisikan sebagai seni yang
berdasarkan pada logika matematik yang sekarang dikenal sebagai “pembukuan
berpasangan” (double – entry bookkeeping) sudah dipahami di Italia sejak tahun
1495. Luca Pacioli dikenal juga sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo,
mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan’ di venice. Buku berbahasa inggris
pertama yang dipublikasikan di London oleh Goerge atau Gough pada tahun 1543.
Sebuah buku ringkas
menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan di tahun 1588 oleh John Mellis
dari Southwark, yang termuat perkataannya, “I am but the renuer and reviver of
an ancient old copie printed here in London the 14 August 1543 : collected,
published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as
appeareth by his treatise, then taught arithmetics, and this booke in Saint
Ollaves parish in parish in Marko Lane.” John Mellis merujuk pada fakta bahwa
prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan system sederhana dari
masukan ganda/double entry) adalah “after the forme of venice”.
Pada awal abad ke 18,
jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan selama selama suatu
penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah memperdagangkan
bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya
dua buku perusahaan. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and Company,
oleh Charles Snell, Writing master and Accountant in Foster Lane, London
Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada Inggris
yang telah memiliki Chartered Accountant di abad ke 19.
BAB II
ISI
A.
Filsafat Ilmu
1.
Pengertian Filsafat Ilmu
Untuk memahami arti dan
makna filsafat ilmu, di bawah ini dikemukakan pengertian filsafat ilmu dari
beberapa ahli yang terangkum dalam Filsafat Ilmu, yang disusun oleh Ismaun
(2001).
a.
Robert Ackerman “philosophy of science in one aspect as a critique of current
scientific opinions by comparison to proven past views, but such aphilosophy of
science is clearly not a discipline autonomous of actual scientific paractice”.
(Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang
pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap
kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi
filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah
secara aktual.
b.
Lewis White Beck “Philosophy of science questions and evaluates the methods of
scientific thinking and tries to determine the value and significance of
scientific enterprise as a whole. (Filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi
metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya
ilmiah sebagai suatu keseluruhan)
c.
A. Cornelius Benjamin “That philosopic disipline which is the systematic study
of the nature of science, especially of its methods, its concepts and
presuppositions, and its place in the general scheme of intellectual
discipines. (Cabang pengetahuan filsafati yang merupakan telaah sistematis
mengenai ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan
praanggapan-praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang
pengetahuan intelektual.)
d.
Michael V. Berry “The study of the inner logic if scientific theories, and the
relations between experiment and theory, i.e. of scientific methods”.
(Penelaahan tentang logika interen dari teori-teori ilmiah dan
hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah.)
e.
May Brodbeck “Philosophy of science is the ethically and philosophically
neutral analysis, description, and clarifications of science.” (Analisis yang
netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan penjelasan mengenai landasan –
landasan ilmu.
f.
Peter Caws “Philosophy of science is a part of philosophy, which attempts to do
for science what philosophy in general does for the whole of human experience.
Philosophy does two sorts of thing: on the other hand, it constructs theories
about man and the universe, and offers them as grounds for belief and action;
on the other, it examines critically everything that may be offered as a ground
for belief or action, including its own theories, with a view to the
elimination of inconsistency and error. (Filsafat ilmu merupakan suatu bagian
filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan
pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal : di satu
pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan
menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di lain
pihak, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai
suatu landasan bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri,
dengan harapan pada penghapusan ketakajegan dan kesalahan
g.
Stephen R. Toulmin “As a discipline, the philosophy of science attempts, first,
to elucidate the elements involved in the process of scientific inquiry
observational procedures, patens of argument, methods of representation and
calculation, metaphysical presuppositions, and so on and then to veluate the
grounds of their validity from the points of view of formal logic, practical
methodology and metaphysics”. (Sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba
pertama-tama menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan
ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbinacangan, metode-metode
penggantian dan perhitungan, pra-anggapan-pra-anggapan metafisis, dan
seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari
sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis, dan metafisika).
Berdasarkan pendapat di
atas kita memperoleh gambaran bahwa filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan
yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yang ditinjau dari segi
ontologis, epistemelogis maupun aksiologisnya. Dengan kata lain filsafat ilmu
merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik
mengakaji hakikat ilmu, seperti :
a.
Obyek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana ujud yang hakiki dari obyek tersebut?
Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia yang
membuahkan pengetahuan ? (Landasan ontologis)
b.
Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu?
Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar mendakan
pengetahuan yang benar? Apakah kriterianya? Apa yang disebut kebenaran itu?
Adakah kriterianya? Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan
pengetahuan yang berupa ilmu? (Landasan epistemologis)
c.
Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan
antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan
obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Bagaimana kaitan antara
teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan
norma-norma moral/profesional ? (Landasan aksiologis). (Jujun S. Suriasumantri,
1982)
2.
Fungsi Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu merupakan
salah satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu, fungsi filsafat ilmu kiranya
tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni :
a.
Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
b.
Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan
filsafat lainnya.
c.
Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
d.
Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
e.
Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek
kehidupan itu
sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.
Disarikan dari Agraha Suhandi (1989)
Sedangkan Ismaun (2001)
mengemukakan fungsi filsafat ilmu adalah untuk memberikan landasan filosofik
dalam memahami berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali
kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Selanjutnya dikatakan pula, bahwa
filsafat ilmu tumbuh dalam dua fungsi, yaitu: sebagai confirmatory theories
yaitu berupaya mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis dengan evidensi
dan theory of explanation yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil
ataupun besar secara sederhana.
3.
Subtansi Filsafat Ilmu
Telaah tentang
substansi Filsafat Ilmu, Ismaun (2001) memaparkannya dalam empat bagian, yaitu
substansi yang berkenaan dengan: (1) fakta atau kenyataan, (2) kebenaran
(truth), (3) konfirmasi dan (4) logika inferensi.
4.
Corak dan Ragam Filsafat Ilmu
Ismaun (2001:1)
mengungkapkan beberapa corak ragam filsafat ilmu, diantaranya:
a.
Filsafat ilmu-ilmu sosial yang berkembang dalam tiga ragam, yaitu : (1) meta
ideologi, (2) meta fisik dan (3) metodologi disiplin ilmu.
b.
Filsafat teknologi yang bergeser dari C-E (conditions-Ends) menjadi means.
Teknologi bukan lagi dilihat sebagai ends, melainkan sebagai kepanjangan ide
manusia.
c.
Filsafat seni/estetika mutakhir menempatkan produk seni atau keindahan sebagai
salah satu tri-partit, yakni kebudayaan, produk domain kognitif dan produk
alasan praktis.
Produk domain kognitif
murni tampil memenuhi kriteria: nyata, benar, dan logis. Bila etik dimasukkan,
maka perlu ditambah koheren dengan moral. Produk alasan praktis tampil memenuhi
kriteria oprasional, efisien dan produktif. Bila etik dimasukkan perlu ditambah
human.manusiawi, tidak mengeksploitasi orang lain, atau lebih diekstensikan
lagi menjadi tidak merusak lingkungan.
B.
Akuntansi
Akuntansi biasa di
sebut dengan bahasa dunia usaha (the language of bussiness). Dari segi bahasa
berasal dari to account yang berarti menghitung atau
mempertanggungjawabkan sehingga menjadi accounting. Istilah account
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi perkiraan atau rekening.
Akuntansi (Accounting,
Accountancy) yaitu pencatatan, pelaporan-dari kegiatan-dan perakunan. Account
adalah laporan/ perkiraan (Dari Kamus Inggris- Indonesia John M. Echol and
Hasan).
Akuntansi adalah proses
mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi dalam suatu
perusahan, sehingga memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan
bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut (Rumusan AAA-Amirican Acounting
Association).
Rumusan AAA tersebut
mengandung pengertian :
1.
Kegiatan (Activity) akuntansi yaitu proses yang terdiri dari atas identifikasi,
pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi.
2.
Kegunaan (Funtion) informasi yang dihasilkan oleh akuntan diharapkan berguna
bagi pemakai dalam penilaian dan pengambilan keputusan.
Fungsi akuntansi bagi
dunia bisnis global antara lain untuk:
1.
Menyediakan informasi ekonomis suatu perusahaan yang relevan untuk pengambilan
keputusan investasi dan kredit yang tepat.
2.
Menjadi media komunikasi bisnis antara manajemen dan pengguna eksternal
mengenai posisi keuangan, perubahan posisi keuangan, dan arus kas perusahaan.
3.
Memberikan potret yang dapat diandalkan mengenai kemampuan menghasilkan laba
dan arus kas perusahaan.
4.
Menjadi bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan.
5.
Menjadi gambaran kondisi perusahaan dari satu periode ke periode berikut
mengenai pertumbuhan /kemunduran, dan memungkinkan untuk diperbandingkan dengan
perusahaan lain pada industri sejenis.
Prinsip-prinsip
akuntansi adalah aturan pengambilan keputusan umum, yang diturunkan baik dari
tujuan maupun konsep teoritis akuntansi yang mengatur pengembangan teknik-teknik
akuntansi. Prinsip akuntansi terdiri dari konsep entitas, prinsip obyektifitas
dan prinsip cost (biaya).
Manfaat akuntansi
dilihat dari bisnis Manfaatnya adalah kegiatan untuk pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan keuangan dan sebagai penuntun badan usaha dalam
mengembangkan standar akuntansi dan pelaporan karna konsep-konsep dasar
tersebut memberikan alasan mendasar untuk mempertimbangkan berbagai alternative
yang ada.
Manfaat akuntansi
dilihat dari pendidikan. Manfaatnya adalah berhubungan dengan kegiatan
pengajaran dan pengembangan pendidikan akuntansi. Dalam Sekolah Menengah
Atas(SMA) dan perguruan tinggi yang bertujuan menciptakan generasi yang siap
menjadi calon-calon akuntan yang mendidik serta memberikan ilmu akuntansi.
C.
Filosofi Hidup Dalam Ilmu Akuntansi
Filosofi hidup hampir
berkaitan dengan prinsip hidup. Semua orang yang masih eksis mempunyai pegangan
hidup, tujuan hidup, prinsip hidup maupun filosofi hidup. Tentunya hal ini
cukup berbeda di antara satu dengan lainnya dalam menyikapinya. Karena setiap
orang itu tidak sama, setiap orang itu unik, setiap orang merupakan mahluk
individualisme yang membedakan satu dengan lainnya.
Berikut ini 4 filosofi
hidup dalam ilmu akuntansi,yaitu;
1.
Ketika kita mengerjakan laporan keuangan jika perusahaaan untung maka posisi
laba ada di sebelah kredit yang notabene kredit itu berisikan pasifa atau
modal. Dari situ dapat disimpulkan “jika seseorang itu ingin untung maka ia
harus mempunyai modal”
2.
Dalam penghitungan laporan keuangan jumlah antara debet dan kredit itu harus
sama. Dengan begitu, “kita dalam menjalani hidup itu harus seimbang”
3.
Sebelum membuat laporan biasanya akuntan akan mencatat setiap transaksi yang
terjadi . Dalam hal ini, “jika kita melakukan perniagaan catatlah itu sekecil
apapun itu “. Perniagaan disini adalah perniagaan hubungannya dengan dunia
yaitu untuk mengetahui digunakan untuk apa uang kita (apakah ia habis dengan
percuma atau habis dan bermanfaat) dan juga perniagaan hubungannya dengan Sang
Khalik (apa saja yang sudah kita lakukan selam di dunia untuk kebaikan atau
untuk maksiat) sebagai pertanggungjawaban kita nantinya di hadapan-Nya.
4.
Setiap membuat laporan akuntansi sangat menuntut ketelitian dari si akuntan
agar tidak ada kesalahan dalam mencatat transaksi yang bisa jadi puluhan bahkan
ratusan transaksi. Dalam kaitannya dengan ini diungkapkan bahwa ”dalam
menjalani kehidupan seseorang harus teliti, tidak ceroboh dan menipu”
Dari uraian tadi kita
belajar bagaimana menjadi orang yang beruntung dengan modal kejujuran dan
tertata.serta belajar menjadi orang yang terarah dalam hidupnya dengan tujuan
hidup yang jelas.
4. Aspek Ontology Dalam
Ilmu Akuntansi
Hal yang di telaah atau
yang menjadi isi dari ilmu akuntansi sebagai salah satu aspek ontology dalam
ilmu akuntansi adalah prinsip akuntansi yang dikembangkan oleh asumsi dasar
bagi proses akuntansi, prinsip akuntansi yang di jadikan standar universal,
unsure dasar persamaan akuntansi dalam suatu laporan keuangan, dan jenis jenis
laporan keuangan yang umum.
Prinsip akuntansi yang
berlaku umum dikembangkan oleh asumsi asumsi dasar bagi proses akuntansi yaitu
Asumsi satuan uang
(monetary unit assumption), menyaktakan bahwa hanya data transaksi yang dapat
diungkapkan dalam satuan uang yang di masukan kedalam catatan catatan
akuntansi.
Asumsi entitas ekonomi
(economic entity assumption), menyaktakan bahwa aktivitas entitas dipisahkan
dan dibedakan dari aktivitas aktivitas para pemiliknya dan entitas entitas
ekonomi lainnya.
Prinsip akuntansi yang
berlaku umum menggunakan standar yang digunakan secara universal, yaitu GAAP
(Generally Accepted Accounting Principles). Standar yang mengatur peristiwa
peristiwa ekonomi dilaporkan.
Dalam persamaan dasar
akuntansi, unsure dasar suatu bisnis adalah asset (sumber daya yang dimiliki )
dan kewajiban (klaim terhadap asset kepada kreditor/ utang yang harus
dipenuhi), sedangkan klaim dari pemilik merupakan ekuitas pemilik. Sehingga
jumlah asset harus sama dengan jumlah kewajiban dan ekuitas pemilik. Persamaan
akuntansi berlaku bagi seluruh entitas ekonomi tanpa melihat ukuran, sifat, dan
bentuk organisasi bisnisnya.
Menghitung besarnya
jumlah ekuitas pemilik, yaitu total asset dikurang total kewajiban. Peningkatan
ekuitas pemilik merupakan akibat dari investasi pemilik dan hasil
penjualan/pendapatan perusahaannya. Sedangkan penurunan ekuitas pemilik
merupakan akibat dari penarikan oleh pemilik itu sendiri(prive) dan pengeluaran
yang digunakan untuk pengoperasian bisnis. Sehingga laba bersih didapat jika
pendapatan melebihi pengeluaran sedangkan rugi bersih didapat jika pengeluaran
melebihi pendapatan.
Ekuitas dari persamaan
akuntansi harus di jaga keseimbangannya. Karena setiap transaksi memiliki
pengaruh ganda pada persamaan. Contoh kenaikan asset dapat berpengaruh pada
penurunan asset lain, kenaikan kewajiban tertentu dan kenaikan ekuitas pemilik.
Laporan keuangan
akuntansi, yaitu laporan laba rugi (menyajikan pendapatan dan beban atau laba
dan rugi bersih yang di hasilkan dalam suatu periode waktu tertentu), laporan
ekuitas pemilik (mencatat perubahan yang terjadi pada ekuitas pemilik dalam
suatu periode waktu tertentu), neraca (melaporkan asset, kewajiban, dan
ekuitas pemilik pada tanggal tertentu), dan laporan arus kas (merangkum segala
informasi mengenai arus kas masuk dan keluar dalam suatu periode waktu
tertentu).
5. Aspek Epistemology
Dalam Ilmu Akuntansi
Dalam aspek
epistemology ilmu akuntasi menggunakan berbagai matode sesuai kebutuhannya.
Contohnya matode induktif digunakan pada saat pengambilan keputusan dengan
melihat laporan tersebut, pihak berwenang akan menyimpulkan langkah apa yang
akan di ambil. Matode positivism digunakan ketika akan membuat sebuah laporan
keuangan harus menggunakan data yang ada atau yang te;ah di ketahui degas bukti
yang akurat berupa nota, dll.
Perbedaan antara
pembukuan dan akuntansi yaitu proses akuntansi memasukkan fungsi fungsi
pembukuan sedangkan pembukuan hanya melibatkan pencatatan peristiwa ekonomi.
Jadi pembukuan merupakan bagian dari proses akuntansi.
Akuntansi di bagi
menjadi akuntansi keuangan (bidang akuntansi yang menyediakan informasi
keuangan dan perekonomian bagi investor, kreditor dan pengguna eksternal
lainnya) dan akuntansi managerial (bidang akuntansi yang menyediakan informasi
keuangan dan perekonomian bagi para manajer dan pengguna internal lainnya)
Hal hal yang di
perhatikan dalam menganalisi sebuah transaksi, adalah
1.
Setiap transaksi
dianalisis berdasarkan pengaruhnya pada 3 komponen (asset, kewajiban dan
ekuitas pemilik) dalam persamaan akuntansi dasar dan jenis jenis hal spesifik
dalam setiap komponen.
2.
Dua sisi
persamaan harus selalu sama atau seimbang, yaitu sisi asset dan sisi kewajiban
di tambah ekuitas pemilik.
3.
Penyebab
terjadinya setiap perubahan dalam klaim pemilik atas asset di tunjukkan dalam
ekuitas pemilik.
4.
Persamaan
akuntansi dasar adalah asset = kewajiban + ekuitas pemilik.
6. Aspek Axiology Dalam
Ilmu Akuntansi
Dalam ilmu akuntansi,
Hal yang menjadi alasan etika menjadi salah satu konsep bisnis yang mendasar,
yaitu karena Etika adalah standar perilaku yang menjadi penilaian benar atau
salahnya suatu tindakan. Sehingga tiap individu dapat melakukan aktivitasnya
secara efektif dan menghindari penyimpangan yang terjadi dalam suatu bisnis
perusahaan tersebut.
Pengguna data akuntansi
yaitu
pengguna internal
informasi akuntansi, yaitu para manajer ( manajer pemasaran, supervisor
produksi, direktur keuangan, dan pejabat perusahaan ) yang merencanakan,
mengorganisasikan, dan mengelola bisnis. Mereka bertanggung jawab atas
ketersediaan kas untuk membayar tagihan, memprediksi biaya produksi untuk tiap
unit produksi, memperkirakan peluang terjadinya kenaikan gaji bagi karyawan
dalam satu tahun periode, dan menganalisis produk apa yang menguntungkan untuk
di produksi perusahaan tersebut. Laporan laporan keuangannya adalah laporan
perbandingan keuangan dari alternative operasional, proyeksi laba dari suatu
event penjualan perusahaan tersebut, prediksi kebutuhan kas untuk tahun periode
selanjutnya.
pengguna eksternal
informasi akuntansi, yaitu para investor ( pemilik perusahaan menggunakan
informasi akuntansi untuk membuat keputusan membeli, menahan atau menjual
sahamnya ), para kreditor ( pemasok atau banker menggunakan informasi akuntansi
untuk mengevaluasi resiko pemberian kredit atau pinjaman ). Mereka bertanggung
jawab terhadap masalah berupa besarnya laba yang didapat oleh perusahaan
tersebut, membandingkan ukuran dan jumlah keuntungan degas pesaingnya,
memperkirakan kemampuan perusahaan dalam pelunasan utang utangnya saat jatuh
tempo.
Manfaat akuntansi (hal
yang relevan) dalam suatu pekerjaan adalah sebagai
manajemen umum
membutuhkan pemahaman akan ilmu akuntansi untuk pengambilan keputusan bijak
bagi perusahaannya.
Pemasaran membutuhkan
pemahaman akan ilmu akuntansi untuk memahami strategi yang menentukan
keberhasilan tenaga penjualan dan melakukan kuantifikasi terhadap biaya dan
keuntungan.
Akuntan public
melibatkan pengauditan untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan dan
menyaktakan opini mengenai kewajaran penyajian suatu laporan keuangan.
Perpajakan (otoritas
perpajakkan, akuntan pajak) melakukan perencanaan pajak perusahaan dan
pemberian saran perpajakkan, membuat surat setoran pajak, dan mewakili klien
ketika bertemu pegawai di kantor pajak.
Konsultasi manajemen
melakukan pembuatan system akuntansi dasar untuk membantu perushaan dalam
mengambil keputusan.
Keuangan (banker,
penganalisis investasi, pialang saham) membutuhkan pemahaman ilmu akuntansi
untuk nmemeriksa dan menganalisis laporan laporan keuangan.
Real estat (makelar/
penjual properti) membutuhkan pemahaman ilmu akuntansi untuk memahami angka
angka terkait dan masalah berupa apakah pembeli dapat melakukan pembayaran ke
bank?, apakah arus kas suatu property industry dapat di benarkan harga
pembeliannya?, dan apakah manfaat pajak bagi pembeli?.
Kelompok lain yang
menggunakan informasi akuntansi adalah badan badan pembuat peraturan,
pelanggan, serikat pekerja, dan perencana perekonomian.
Akuntan swasta meliputi
akuntan umum (mencatat transaksi setiap hari dan membuat laporan keuangan/ informasi
lain yang berkaitan), akuntan biaya (menentukan biaya dalam memproduksi suatu
produk tertentu), penganggaran (menguantifikasi sasaran pendapatan, harga pokok
penjualan, dan beban operasi), system informasi akuntansi (merancang system
pemrosesan data secara manual atau komputerisasi), audit internal (meninjau
operasi perusahaan agar sesuai degas kebijakkan manajemen dan mengevaluasi
efisiensi operasi).
Akuntan nirlaba
membutuhkan pelaporan dan pengendalian keuangan yang baik agar dapat
menyinambungkan dukungan yang akan diberi.
BAB III
KESIMPULAN
A.
Sedikit penafsiran tentang makna balance dalam akuntansi yang bisa
diaplikasikan dalam sebuah kehidupan. Terkadang memang sulit memahami jalan
yang dikehendaki Tuhan, istiqomah dalam mempererat hubungan dengan Tuhan. Tuhan
akan selalu memberrikan jalan yang terbaik untuk hambaNya yang baik. Jalan yang
bengkok pung akan selalu terlihat lurus ketika mulai mengerti maksud Tuhan.
B.
“Berani Menyeimbangkan Hidup“, karena “Hidup perlu seimbang“, seimbang antara
dunia dan akhirat, antara lahir dan batin, antara diri kita dan orang lain,
antara manerima dan memberi dan sebagainya, ”Tanpa
keseimbangan sama dengan Kehancuran” .
C. Ilmu akuntansi
merupakan pengabungan antara rasionalisme dan empirisme karena akuntansi
merupakan ilmu yang menggunakan pemikiran untuk menganalisis data transaksi
akuntansi dalam membuatan laporan keuangan dimana data transaksi akuntansi
merupakan hal yang kongkrit dapat di respon oleh panca indera manusia.
D. filsafat meninjau ilmu akuntansi sebagai ilmu
pengetahuan yang dipelajari untuk keperluan sebuah pekerjaan dalam hal membuat
laporan keuangan dan penganalisisan sebuah data transaksi. Ilmu akuntansi
merupakan ilmu yang memiliki matode dalam pembuatan sebuah laporan, antara lain
laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik, neraca dan laporan arus kas. Data
dalam akuntansi merupakan data yang kongkrit dan memiliki bukti pembayaran atau
penerimaan yang mempengaruhi sebuah laporan keuangan dalam perusahaan tersebut.
E. Balance dalam Kehidupan
Akuntasi sebuah mata
pelajaran yang sebenarnya sudah didapatkan ketika seseorang menginjak
pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Bagi orang awam yang mendengar kata
akuntansi, yang terbayangkan di pikiran mereka pasti hitungan tentang keuangan.
Padahal, akuntansi merupakan sebuah mata pelajaran yang tidak sekedar mencatat
keluar masuknya uang dari seorang bendahara. Diperlukan sebuah standard yang
mengatur seluk beluk akuntansi. Seorang akuntan diharuskan memiliki ketelitian
dan kesabaran untuk menginput setiap transaksi yang terjadi sehingga pihak –
pihak yang berkepentingan mampu memahami laporan keuangan yang dihasilkan.
Balance merupakan
terminologi melekat pada dunia Akuntansi, khususnya akuntansi keuangan. Di
dalam menyusun laporan keuangan, akuntan mengacu pada dasar persamaan
akuntansi, yaitu Asset = Kewajiban + Modal. Berdasarkan persamaan tersebut,
semua transaksi keuangan dilaporkan berdasarkan format keseimbangan: sebelah
kiri disebut debet, dan sebelah kanan disebut kredit. Setiap transaksi harus
melibatkan ketiga unsur tersebut, dan haruslah balance sebelah kiri dan kanan.
Pada akhirnya pencatatan transaksi yang disebut jurnal itu masuk ke dalam buku
besar (ledger). Ledger ini dipersiapkan menjadi laporan keuangan dengan membuat
Trial Balance. Namanya saja trial balance, memang ini adalah neraca percobaan,
untuk menguji apakah semua transaksi yang sudah di posting ke buku besar benar
pencatatannya, meskipun seimbang belum tentu menjamin semua jurnal benar
pencatatannya. Singkat cerita neraca percobaan tersebut, setelah dilakukan
penyesuaian, disiapkan untuk menjadi sebuah Neraca (Balanced Sheet). Dari
sekilas dan tersirat siklus akuntansi tersebut, kita menemukan betapa sering
terminologi 'balance' digunakan. Terlebih lagi di dalam jurnalisasi saja,
Akuntan sering menghadapi masalah, yaitu ketidakseimbangan, kata kunci yang
melegakan para akuntan atau mahasiswa jurusan akuntansi yang sedang praktikum
adalah terminologi 'balance', kata 'balance' ini serasa melegakan hati mereka,
menyegarkan jiwa mereka, memuasi hasil jerih payah mereka di dalam jurnalisasi
dan posting.
Balance dalam kehidupan
secara garis besar terdapat dua macam, yaitu:
1.
Balance Lahir
Balance lahir berkaitan
dengan pekerjaan, keluarga dan masyarakat. Balance lahir mungkin terlihat lebih
dalam kehidupan di dunia. Ketika sibuk dengan pekerjaan dan tugas, akan timbul
sebuah keseimbangan bila mampu membagi waktu dengan tepat untuk
menyelesaikannya. Ketika sibuk dalam sebuah masyarakat dan organisasi, akan
timbul sebuah keseimbangan bila mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan
menjadi pribadi yang ramah dan disukai banyak orang. Begitu juga ketika berada
dalam sebuah keluarga, bagaimana menerapkan peran dalam keluarga sangatlah penting.
Sebagai contoh seorang kakak yang mampu memberikan teladan yang baik untuk
adiknya juga menciptakan sebuah keseimbangan dalam keluarga.
2.
Balance Batin
Balance batin berkaitan
dengan hati dan hubungan kita dengan Tuhan. Balance batin merupakan keseimbangan
yang berkaitan dengan hati, keseimbangan yang timbul ketika hati ini merasa
hidup. Hati yang hidup adalah hati yang gemar akan ilmu, hati yang lunak dan
siap menerima nasehat ketika berada di jalur yang salah. Bukan hati yang keras
saat beradu argumen, bukan hati yang mati dan cuek melihat keadaan sekitar.
Namun, hati yang selalu lapang memaknai setiap kejadian yang terjadi dengan
berkoordinasi dengan akal untuk menciptakan sebuah hikmah yang lebih bermanfaat
dalam hidup. Keseimbangan hati tak akan pernah bisa diraih ketika lebih
menyibukkan dalam kehidupan dunia, keseimbangan yang ini bisa di raih ketika
lebih menyibukkan hubungan dengan Tuhan. Satu yang harus di ingat untuk
menimbulkan keseimbangan ini, usaha yang maksimal yang dilakukan bukanlah
penentu, tapi Tuhan yang berhak menentukan hasilnya. Dengan pasrah atas usaha
maksimal yang di lakukan maka keseimbangan batin akan terwujud dengan
sendirinya.
E.
Standard Balance dalam Hidup
Balance yang benar
sebagaimana konsep balance dalam akuntansi, harus mengacu kepada standar, dan
dalam hidup standar yang diterima umum adalah standar yang dibuat oleh pakar
kehidupan, yaitu Allah SWT.
“Dan carilah pada apa
yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakkan.”(QS. Al-Qashash:77)
Mengabaikan salah
satunya akan menimbulkan akibat yang besar. Mengabaikan dunia akan menimbulkan
kemiskinan seperti dikatakan Ali bin Abi Thalib “kadal faqru ay yakunan kufran”
yang artinya bahwa kemiskinan itu lebih dekat dengan kekufuran. Sebaliknya
mengabaikan akhirat akan mengakibatkan yang lebih parah lagi, karena bila
akhirat telah rusak tidak dapar diperbaiki lagi, sedangkan kerusakan didunia
masih bisa untuk diperbaiki.
“Allah meluaskan rezeki
dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan
kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan
akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).”(QS. Ar-Ra’d:26)
Begitu juga dengan
keadaan lain kita perlu menjaga keseimbangannya, keseimbangan lahir dengan
keseimbangan batin, keseimbangan luar dan dalam, keseimbangan antara pria dan
wanita, keseimbangan antara diri kita dan orang lain serta keseimbangan antar
menerima dan memberi, ada saat menerima pastikann juga ada saat anda memberi, jangan
hanya mau menerima saja.
Perhatikan 5F yaitu
Faith (Kepercayaan/Keimanan), Family (Keluarga), Fitness (Kebugaran/Keafiatan),
Friends (teman) dan Finance (Keuangan)
Dengan Faith kita akan
memperhatikan Keseimbangan dunia wal akhirah, Family akan terkandung
keseimbangan anak dan orang tua, pada Fitness kita perlu memperhatikan
keseimbangan lahir dan bathin, friends kita perlu memperhatikan keseimbangan
diri kita dan orang lain, serta dari Finance akan terlihat keseimbangan antara
sikaya dan simiskin.
DAFTAR PUSTAKA
https://n2cs.wordpress.com/2013/03/12/filsafat-ilmu-akuntansi/
http://www.scribd.com/doc/126510039/POTRET-AKUNTANSI-DARI-LENSA-final-filsafat-ilmu#scribd
http://sleepygir.blogspot.com/2013/01/filsafat-ilmu-akuntansi.html
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/13/filsafat-ilmu/
http://usupress.usu.ac.id/files/Filsafat%20Ilmu%20dan%20Metode%20Riset_Normal_bab%201.pdf
http://wahyumiekawanti.wordpress.com/2011/filosofi-akuntansi
http://doarifandi.blogspot.com/2012/05/filsafat-akuntansi-dalam-kehidupan.html
http://virdyblog.blogspot.com/2012/03/filsafat-akuntansi-sebuah-keseimbangan.html
http://redcyrus.wordpress.com/psikologi-dan-filosofi-hidup/
http://kukuhpewe.wordpress.com/2011/12/24/penerapan-prinsip-dasar-akuntansi-dalam-sebuah-keseimbangan-hidup/
http://sosbud.kompasiana.com/2010/05/02/tanpa-keseimbangan-kehancuran/
Isroah, M.Si,dkk.
(2004). Kompetensi Dasar Akuntansi 1. Solo : PT. Tiga Serangkai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar