Melanjutkan kuliah di luar negeri mungkin menjadi salah satu mimpi mahasiswa-mahasiswa di Indonesia kalau tidak boleh dibilang di seluruh dunia. Kesempatan untuk belajar lebih banyak hal plus kesempatan berjalan-jalan dan bertemu banyak orang yang berbeda menjadi daya tarik tersendiri untuk melanjutkan belajar di luar negeri. Tidak bertepuk sebelah tangan, universitas-universitas top di luar negeri seperti di Amerika Serikat,Jerman, Belanda, Inggris, Jepang, Korea, atau Taiwan pun berlomba-lomba memberikan beasiswanya terutama untuk jengan Master (S2) maupun jenjang Doktoral (S3). Jenis beasiswanya pun bermacam-macam. Ada yang diberikan secara cuma-cuma atau ada yang berupa beasiswa riset. Beasiswa riset adalah jenis beasiswa yang uang beasiswanya diambilkan dari fee kita dalam membantu suatu riset dari professor. Biasanya professor tersebut sedang mendapatkan proyek riset dari pemerintah, institut atau dari dunia industri. Besarnya bervariasi, tapi yang jelas lebih dari cukup untuk hidup dan bersekolah di negara tujuan ( dengan standar hidup mahasiswa tentunya ). Dalam tulisan ini, saya akan sedikit berbagi mengenai beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk mendapatkan beasiswa berdasarkan pengalaman pribadi maupun pengalaman senior-senior yang sudah berkuliah ke luar negeri.
Seperti halnya ketika kita akan memasuki dunia kerja dari dunia kuliah, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan jauh-jauh hari agar mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Ada banyak hal yang dapat membuat anda dilirik oleh pemberi beasiswa. Semua hal tersebut dapat mulai anda persiapkan semenjak anda berkuliah di bangku sarjana. Berikut beberapa hal menurut pengalaman penulis.
1. IPK (Index Prestasi Kumulatif)
Mungkin beberapa orang ada yang mengatakan, “apa pentingnya IPK? Toh, yang dicari adalah pengalaman kerja”. Pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah. Walau bagaimanapun sang pemberi beasiswa pasti pertama kali akan melihat catatan akademik anda. Jika mereka menemukan nilai yang pas-pasan pada mata kuliah yang berhubungan dengan spesialisasi mereka, maka tentu akan menghambat peluang anda mendapatkan beasiswa.
2. Riset dan Project
Apapun jenis beasiswanya, tetap saja ketika anda melanjutkan kuliah ke jenjang Master apalagi Doktoral, anda dituntut untuk memiliki bekal riset, penelitian atau project yang pernah anda kerjakan. Semakin banyak dan menarik portofolio riset, project dan penelitian anda, semakin besar peluang anda untuk dilirik. Project sekecil apapun, lakukan dan jangan lupa DOKUMENTASIKAN dengan baik. Apalagi jika project yang pernah anda kerjakan tersebut sejalan dengan riset yang sedang dijalankan oleh universitas pemberi beasiswa.
3. CV (Curriculum Vitae)
Curriculum vitae adalah catatan tentang semua hal tentang anda dan semua hal tentang yang apa kerjakan. Jangan pernah ragu untuk menuliskan semua hal positif yang pernah anda kerjakan seperti project kuliah, penelitian, riset maupun kepanitiaan dan keorganisasian yang pernah anda ikuti. Kalau bukan anda yang menghargai kerja keras anda, jangan harap orang lain akan menghargainya.
4. Wawancara
Seringkali sang pemberi beasiswa akan melakukan wawancara secara personal dengan pendaftar beasiswa. Seperti halnya dalam dunia kerja, wawancara dilakukan untuk mengetahui karakter anda. Selain itu, wawancara juga diilakukan untuk mengetahui minat dan kecenderungan anda terhadap riset dan beasiswa yang akan anda jalani. Tipsnya, tunjukkan antusiasme anda terhadap institusi yang akan anda tuju kemudian dihubungkan dengan riset yang pernah anda kerjakan. Hubungkan juga dengan minat anda. - See more at:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
TUGAS 4
Biaya modal adalah sebuah konsep dinamis yang dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor ekonomi dan perusahaan. Struktur dasar dari biaya modal...
-
Leasing atau sewa-guna-usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh...
-
Biaya modal adalah sebuah konsep dinamis yang dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor ekonomi dan perusahaan. Struktur dasar dari biaya modal...
-
HAM - Sejak lahir, manusia telah mempunyai hak asasi yang harus dijunjung tinggi dan diakui semua orang. Hak ini lebih penting dari hak s...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar