Bagi setiap
entrepreneur wajib untuk mengetahui laporan keuangan. Seperti pembahasan dalam
artikel sebelumnya laporan keuangan dipergunakan untuk mengetahui seberapa
sehatkah perusahaan Anda. Laporan keuangan berdasarkan akutansi yang baku atau
disingkat PABU (Prinsip Akutansi Berterima Umum) atau GAAP (Generally
Accepted Accounting Principles) biasanya terdiri dari :
Neraca
Neraca
1. Laporan Laba-Rugi
2.
Laporan Arus Kas
3. Laporan Perubahan Equitas
Untuk mendalami hal ini kita dapat mengamati
laporan keuangan pada perusahaan-perusahaan yang sudah go public atau
perusahaan terbuka. Biasanya nama perusahaannya diberi embel-embel Tbk. Dimana
perusahaan ini sudah menjual sahamnya kepada masyarakat umum sehingga
diwajibkan bagi perusahaan ini untuk menerbitkan laporan tahunan yang
didalamnya juga terdapat laporan keuangan tahunan.
Untuk pembahasan pada artikel ini saya ambil perusahaan PT XL Axiata Tbk tahun 2010. Karena kebetulan sebelumnya saya berkecimpung di dunia telekomunikasi juga maka saya senang menganalisa yang berhubungan dengan bisnis telekomunikasi.
Tujuan dari artikel ini adalah melakukan analisis ratio pada perusahaan XL Axiata. Analisis ratio dapat digunakan untuk membandingkan kinerja perusahaan XL Axiata dibandingkan dengan perusahaan sejenis misalkan Telkomsel, Indosat dengan membandingkan ratio XL Axiata dengan rata-rata industri. Tetapi analisis ratio bukanlah tanpa celah hal ini dikarenakan tidak semua perusahaan telekomunikasi seluler sudah go public dan juga perbedaan sumber pemasukan bagi perusahaan-perusahaan seluler tersebut (contoh : Indosat juga merambah industri satelit dan IT tetapi tidak dengan perusahaan lainnya). Pada analisis ini saya baru membandingkan antara ratio di tahun 2009 dengan ratio di tahun 2010.
Pertama kita tampilkan Neraca perusahaan
Perlu diingat dalam neraca bahwa
Asset = Liability + Equity
Asset termasuk didalamnya aset lancar berupa kas, piutang dll dan aset tidak lancar berupa gedung, mesin-mesin dll. Laibility adalah kewajiban atau hutang perusahaan. Sedangkan Equity adalah modal perusahaan.
Berikut neraca pada XL Axiata 2009, 2010 (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)
Untuk pembahasan pada artikel ini saya ambil perusahaan PT XL Axiata Tbk tahun 2010. Karena kebetulan sebelumnya saya berkecimpung di dunia telekomunikasi juga maka saya senang menganalisa yang berhubungan dengan bisnis telekomunikasi.
Tujuan dari artikel ini adalah melakukan analisis ratio pada perusahaan XL Axiata. Analisis ratio dapat digunakan untuk membandingkan kinerja perusahaan XL Axiata dibandingkan dengan perusahaan sejenis misalkan Telkomsel, Indosat dengan membandingkan ratio XL Axiata dengan rata-rata industri. Tetapi analisis ratio bukanlah tanpa celah hal ini dikarenakan tidak semua perusahaan telekomunikasi seluler sudah go public dan juga perbedaan sumber pemasukan bagi perusahaan-perusahaan seluler tersebut (contoh : Indosat juga merambah industri satelit dan IT tetapi tidak dengan perusahaan lainnya). Pada analisis ini saya baru membandingkan antara ratio di tahun 2009 dengan ratio di tahun 2010.
Pertama kita tampilkan Neraca perusahaan
Perlu diingat dalam neraca bahwa
Asset = Liability + Equity
Asset termasuk didalamnya aset lancar berupa kas, piutang dll dan aset tidak lancar berupa gedung, mesin-mesin dll. Laibility adalah kewajiban atau hutang perusahaan. Sedangkan Equity adalah modal perusahaan.
Berikut neraca pada XL Axiata 2009, 2010 (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)
Berikut laporan laba rugi 2009, 2010 (Dalam Jutaan rupiah)
Dan berikut analisa ratio berdasarkan laporan keuangan yang kita dapatkan.
Berikut penjelasan analisis berdasarkan tiap-tiap analisa ratio
Analisa Likuiditas
Analisa Debt Management
Profitability
Market Value
SUMBER :
- Laporan Tahunan PT XL Axiata Tbk
- Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, "Essentials of Financial Management," Cengage Learning Asia Pte Ltd, Singapore 2007.
- http://indonesiabelajar.blogspot.co.id/2012/02/analisa-ratio-laporan-keuangan-pt-xl.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar