Ada tiga tipe dasar pengawasan, yaitu:
1. Pengawasan
Pendahuluan (Feedforward Control).
Pengawasan ini dirancang untuk mengantisipasi
masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan dan
memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.
Jadi, pendekatan pengawasan ini lebih aktif dan agresif, dengan mendeteksi
masalah-masalah dan mengambil tindakan yang diperlukan sebelum suatu masalah
terjadi.
2. Concurrent
Control.
Pengawasan
yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan, Tipe pengawasan ini
merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui
terlebih dahulu atau sebelum kegiatan-kegiatan bisa dilanjutkan
3. Pengawasan
Umpan Balik (FeedBack Control).
Pengawasan ini dilakukan untuk mengukur hasil-hasil
dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab penyimpangan dari rencana
atau standar yang ditentukan, dan penemuan-penemuan diterapkan untuk kegiatan
serupa dimasa yang akan datang. Pengawasan ini bersifat Historis, pengukuran
dilakukan setelah kegiatan terjadi.
B. Kas
Kas (cash)
merupakan salah satu unsur terpenting dalam laporan keuangan, karena
keterlibatannya hampir dalam setiap transaksi perusahaan. Hal ini dikarenakan
bahwa hampir semua/setiap transaksi bermula dan bermuara dengan kas, serta
mengingat perannya sebagai alat tukar dan juga sebagai
dasar pengukuran bagi unsur-unsur lainnya
2.1
Fungsi
Pengawasan Kas
Fungsi pengawasan kas secara umum
antara lain ialah untuk menjamin terselenggaranya pencatatan kas yang akurat,
tersimpannya kas dengan aman dan adanya pengeluaran kas yang dilakukan dan
disyahkan oleh personil dan yang berwenang dan dengan jumlah yang benar.
Ciri-ciri dasar dari sebuah pengawasan
kas adalah sebagai berikut :
a.
Secara khusus menetapkan tanggung jawab
pengelolaan penerimaan kas.
b.
Pemisahaan pengelolaan dan pencatatan
penerimaan kas.
c.
Mendepositokan seluruh kas yang diterima
setiap hari.
d.
Sistem voucher untuk mengendalikan pembayaran
kas.
Pemeriksaan
intern dalam interval waktu yang tak terduga. Pada dasarnya tujuan pengawasan kas
adalah :
1.
Diperolehnya data atau informasi
mengenai kas yang sebenarnya.
2.
Untuk mencek kecermatan antara dana dari
catalan menurut pembukuan dengan saldo kas yang sebenarnya.
3.
Untuk mencek pelaksanaan
kegiatan/aktivitas mengenai kas sehingga apabila terjadi penyimpangan dari
sistem yang diterapkan dapat diambil tindakan koreksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar